Sebelum saya UAS, saya berpikir bahwa setelah UAS kehidupan saya akan penuh tekanan yang diakibatkan oleh semakin dekatnya waktu menuju UN, pemantapan setiap hari yang diadakan di sekolah, dan udara Bandung yang semakin kesini semakin tidak dapat diprediksi.

Maka persiapan pun dilakukan, mulai dari banyak makan untuk menambah energi (tapi side effect-nya ngantuk), istirahat yang cukup (malah kebanyakan tidur gara² banyak makan), dan mengonsumsi makanan bergizi yang cukup dan seimbang (kenyataannya malah banyak gorengan yang berdampak pada tenggorokan serak & sariawan), ditambah persiapan mental diantaranya relaksasi (malah namatin Half-Life, tolol maneh Ghif).

Dan sekarang UAS sudah berakhir, satu minggu yang melelahkan telah usai, namun apakah yang terjadi?
JENGJENGJENG!!!
SEKOLAH MENJADI SEMAKIN TIDAK JELAS!!!
diluar perkiraan! Sungguh, rasanya semakin ga jelas aja nih SMA 5, guru yang ngajarnya bener, malah males2an dan diganti PPL (jadi ga jelas ngajarnya), trus ada guru yang nyuruh ke lab cuman buat ngerjain LKS buatannya aja (dimana seringnya listening yang suara rekamannya kaya kumur²), dan bahkan ada dimana gurunya malah tidur, muridnya pun hereuy (bahasa sundanya main²). Duh malah jadi males nih sekolah, sempet tinggal 9 orang di kelas saya! Mau jadi apa nih di sekolah kalo gurunya aja keliatan udah agak males²an? Dan muridnya udah ngerasa engga penting tuk dateng ke sekolah karena ketidakjelasan kegiatan di kelas? beruntung tempat les saya masih bisa mengakomodasi keinginan para siswa yang ingin belajar.

Pada akhirnya, gimana kehidupan maneh setelah UAS Ghif? Jawabanya, Santai (ala bang rhoma)
Hampir dapat dikatakan saya sangaaaaaaaaat santai, belajar setengah², diajar setengah², ya udah maen aja (sambil memasang headset, memutar Ichigo Parfait ga Tomaganai nya K-ON!, dan bermain Gears of War)