IPS, Kenapa Tidak?

Salah satu tulisan lama saya, dibuat jaman saya masih kelas 1 SMA, dimana penjurusan masih menjadi momok yang menakutkan bagi anak maupun orang tua. Ya, karena ini menentukan masa depan mereka.

Semua SMA, setiap tahun pasti ada penjurusan. Apakah sang murid masuk jurusan IPA, IPS, atau BAHASA. Namun, fenomena yang terjad tiap tahun,i baik di SMAN 5 Bandung maupun SMA - SMA yang lain, adalah protes sang murid kepada sekolah, dia tidak terima hasil penjurusan, dia merasa "dijebloskan" oleh para guru kedalam jurusan yang biasanya tidak diminati, yaitu IPS!!

IPS, Ilmu Pengetahuan Sosial. Sebuah jurusan yang khusus mempelajari tentang manusia, baik individu maupun masyarakat, selalu dianggap jurusan no.2, "sisa", "buangan", dll.
Beberapa opini masyarakat yang membuat IPS terlihat "jelek" yaitu:

1. Hanya orang yang "kurang pintar" lah yang masuk IPS
Orang² orang yang kurang nilainya di dalam IPA akan masuk IPS, yang artinya orang² "kurang pintar" lah yang masuk IPS
Fact: SALAH BESAR! Banyak anak IPS yang berprestasi, contohnya: teh Lokita & Siti Fitriani, anak V'09 yang berhasil memenangkan olimpiade ekonomi (sy lupa lagi tingkat apa, kalo g salah tingkat nasional). Jadi jangan beranggapan IPS tempat orang "bego" yang males belajar!

2. Pilihan fakultas untuk anak IPS sedikit
Para anak IPA diberi kebebasan untuk milih fakultas IPA ato IPS, sedangkan anak IPS cuman boleh milih fakultas IPS, Diskriminatif! Anak IPA bisa² ngabisin jatah anak IPS dong!!
Fact: TIDAK semuanya BENAR. Memang begitu keadaanya, tetapi pernahkah kalian melihat prospek ke depannya?? Para dokter, sarjana tehnik, para geolog mungkin gajinya besar, tetapi mereka di tempatkan di pelosok, yang jauh dari kampung halamannya. Seperti seorang teman ibu saya, seorang geolog di lepas pantai Papua, yang berada di lepas pantai selama 4 bulan, & hanya berada di darat 1 minggu, dia hanya pulang ke bandung 1x setahun, saat lebaran. Sedangkan peluang kerja anak IPS malah banyak di kota, sehingga tidak perlu jauh² dari keluarga. Pernahkah terpikir sampai sana??

3. Tingkat kesulita di jurusan IPA lebih "sulit"
Seperti hal² sulit yang lain, apabila kita masuk ke tempat yang sulit untuk dimasuki, kita akan dianggap hebat. Bahasa mudahnya "IPA lebih GENGSI"
Fact: SALAH!! Jangan mengangap remeh IPS. Pernahkah kalian melihat rumus² AKUTANSI (menurut saya sama sulitnya seperti KIMIA)?? Atau istilah² GEOGRAFI (menurut saya sama anehnya dengan BIOLOGI)?? Kalau belum, lihat dulu!! Baru simpulkan.

4. Bertemu lagi guru "ngehe" (khusus di SMAN 5 Bandung)
Bertemu lagi dengan "OIL DJ"?? Atau ratu "Autobiografi"?? Atau Bapak yang beruban terlalu dini?? OMGF!! Maless.... Kan kalo di IPA ada guru "Cantik" (menurut SSF aka. "Dj Awa", kalian pasti tau)
Fact: Emang di IPA engga?? Ada guru "Green Eye", sang manusia yang kodratnya "keras" tetapi menjelaskan dengan terlalu cepat (itu ngejelasin apa nge-RAP??), dan "BCL" yang terkenal disiplin. Intinya ya sama aja.... Sama² banyak yang "ngehe"

Setelah melihat semua fakta ini, apakah kalian masih "menolak" takdir kalian?? Masih merasa minder dengan jurusan kalian?? Jangan sedih kawan, kalian masih 16-17 tahun, hidup kalian masih panjang, dan nasib kalian bukan oleh penjurusan, tetapi dengan usaha kalian sendiri.

Sekian dari saya, Maap kalo ada yang tersinggung, marah, pundung (keneh usum pundung??), deelel. Semoga bermanfaat bagi kalian semua. Ayo semangat!!!

Best Regard, Ghif Aliy

0 Response to "IPS, Kenapa Tidak?"